Supernova Muncul Jelang Ramadan Di Yakini Paling Terang

Estimated read time 3 min read

Supernova Muncul Jelang Ramadan Di Yakini Paling Terang – Fenomena supernova sangat cerah yang sempat nampak di Bumi terjalin sebagian hari menjelang Ramadan. Catatan soal” leadakan sinar bintang” tersebut di tulis oleh seseorang ilmuwan muslim bernama Ali Ibn Ridwan, lebih dari 1. 000 tahun silam.

Supernova sangat cerah serta intens terjalin pada 1006 Meter. Sinar sangat cerah sampai nampak dari segala belahan dunia, dari Eropa sampai Cina.

Ali Ibn Ridwan, seseorang pemuda Mesir berumur 18 tahun, menulis catatan sangat perinci soal peristiwa astronomi ini. Apalagi, astronom modern memakai catatan Ridwan buat menganalisis fenomena yang di beri nama Supernova 1006 tersebut.

Nama lengkap Ridwan merupakan Abu l Hasan Ali ibn Ridwan Al- Misri. Dia populer selaku dokter serta astronomi yang giat menulis. Pada 1006, Ridwan baru mengawali sekolah kedokterannya. Tetapi, dia memanglah telah lama tertarik dengan dunia astrologi serta astronomi.

Ridwan menyebut Supernova 1006 selaku suatu” bintang baru.” Dalam pengamatannya, supernova tersebut mulai nampak dari Bumi pada bertepatan pada 17 Syaban 396 H ataupun 30 April 1006. Cahayanya nampak selama masa panas. Tetapi, pada dekat pertengahan Agustus letaknya telah sangat dekat dengan Matahari serta cuma dapat di amati pada siang hari, sehingga susah nampak.

Pengamatan Ridwan soal supernova di tulis di bukunya yang mengomentari Tetrabiblos karya Ptolemy.

Baca Juga :

Terdeteksi Energi Terbesar Angkasa Amaterasu Menghujani Bumi

Supernova Muncul Jelang Ramadan Di Yakini Paling Terang

” Aku hendak mendeskripsikan tentang suatu peristiwa yang aku saksikan pada dini masa riset aku. Fenomena ini timbul di[area] rasi bintang Scorpio, bertentangan dengan Matahari. Pada di kala itu, Matahari terletak 15 derajat dari Taurus serta fenomena terletak 15 derajat dari Scorpio. Fenomena ini merupakan suatu bundaran besar, dekat 2, 5 sampai 3 kali lebih besar dari Venus,” katanya.

Dia menceritakan kalau langit di kala itu bersinar terang sebab sinar dari supernova tersebut. Keseriusan cahayanya sebanding dengan seperempat sinar Bulan. Letaknya senantiasa setelah itu bergerak masing- masing hari bersama dengan rasi bintangnya sampai Matahari terdapat di posisi sekstil( 60 derajat) dengannya di Virgo.

” Di kala itu,[fenomena tersebut] langsung lenyap.”

Ridwan setelah itu menggambarkan posisi Matahari, Bulan, serta planet dengan perinci tercantum letaknya dalam derajat serta menit di masing- masing zona rasi bintang di kala supernova awal timbul. Catatan detailnya menolong astronom modern buat memastikan kapan SN 1006 timbul serta memastikan lokasinya di langit.

Ilmuwan baru menamakan fenomena” bintang baru” yang di saksikan oleh Ridwan selaku supernova ribuan tahun sehabis dia meninggal. Supernova merupakan ledakan besar yang menandai matinya suatu bintang.

Tidak hanya Ridwan, peristiwa supernova 1006 pula di catat oleh pengamat lain dari bermacam belahan Bumi. Biarawan di Swiss menuliskan,” fenomena tersebut kadangkala mengempis kadangkala memudar serta kadangkala lenyap.”

Catatan astronomi Cina melaporkan supernova tersebut letaknya terdapat di timur dari konstelasi Lupus, selatan dari Di, serta satu derajat di bagian barat Centaurus. Bagi mereka, sinar fenomena tersebut setara dengan separuh keseriusan pendar Bulan.

Dari bermacam catatan, astronom modern merumuskan kalau SN 1006 nampak sepanjang 4 bulan saat sebelum terhalang sinar Matahari. Dekat 7 bulan setelah itu, fenomena yang sama nampak di langit fajar di antara 24 November serta 22 Desember 1107.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours