Pasutri Jepang Enggan Berhubungan Seks

Estimated read time 3 min read

Pasutri Jepang Enggan Berhubungan Seks – Suatu riset di Jepang menciptakan kalau lebih dari 68 persen pendamping suami- istri di negeri tersebut tidak melaksanakan ikatan intim. Ini maksudnya 2 dari 3 pendamping suami- istri di Negara Sakura tidak lagi berhubungan seksual.

Para pendamping suami istri di Jepang tidak lagi mengaitkan sentuhan raga serta seks dalam perkawinan mereka. Perihal ini pula yang menanggapi kenapa Jepang wajib mengalami krisis populasi yang di isyarati dengan penyusutan angka kelahiran yang kian parah tiap tahunnya.

Laporan tersebut memenuhi riset lebih dahulu yang menampilkan arah yang sama. Semacam yang di ungkapkan oleh Kunio Kitamura, direktur Asosiasi Keluarga Berencana Jepang( JFPA), kepada This Week in Asia.

Riset ini dicoba oleh biro desain website serta periklanan internet yang berbasis di Tokyo, Raison dêtre. Riset itu mengaitkan 4. 000 orang menikah berumur 20 sampai 59 tahun yang menanggapi persoalan tentang kehidupan seks mereka.

Riset menguak, di seluruh kelompok usia, sebanyak 43, 9 persen melaksanakan perkawinan tanpa seks. Sedangkan 24, 3 persen berkata perkawinan mereka” nyaris tanpa seks”.

Baca Juga :

8 Resep Panjang Umur 100 Tahun Dokter Jepang

Sedangkan itu, dekat separuh dari wanita menikah berumur 20- an tahun melaksanakan ikatan tanpa seks ataupun nyaris tanpa seks. Di antara wanita berumur 30- an tahun, mereka yang menempuh perkawinan tanpa seks bertambah jadi 67, 8 persen.

Setelah itu, dekat 53, 4 persen laki- laki berumur 20- an berkata kalau mereka tidak melaksanakan. Ataupun sangat sedikit melaksanakan ikatan seks dalam perkawinan mereka. Serta angka ini bertambah jadi 71, 4 persen buat laki- laki berumur 30- an.

Pasutri Jepang Enggan Berhubungan Seks

Di antara demografi tertua, dekat 78 persen wanita berumur 50- an berkata kalau mereka melaksanakan perkawinan tanpa seks ataupun nyaris tanpa seks, serta 81 persen pria terletak dalam kelompok umur yang sama.

Tetapi 57 persen responden berkata kalau mereka menempuh perkawinan seks ataupun nyaris tanpa seks pula mengatakan kalau ikatan mereka dengan pendampingnya baik- baik saja ataupun sangat baik.

Pemicu resesi seks di Jepang

Riset Raison dêtre tidak mempelajari alibi pendamping menikah di Jepang tidak melaksanakan ikatan seks, tetapi riset yang di coba kesekian kali oleh Asosiasi Keluarga Berencana Jepang( JFPA) sepanjang 20 tahun terakhir sudah menarangkan permasalahan ini.

Bagi riset Kitamura di JFPA, 22, 3 persen perempuan di segala Jepang tidak melaksanakan ikatan seks dengan alibi kalau perihal tersebut mengusik. Sedangkan lebih dari 20 persen perempuan tidak mau melaksanakan kontak raga dengan suami sehabis melahirkan.

Sebanyak 17, 4 persen yang lain berkata mereka sangat letih bekerja, sedangkan 8, 2 persen tidak lagi menyangka suami mereka selaku pendamping intim, melainkan selaku keluarga. Alibi lain yang di berikan wanita merupakan berbadan dua ataupun tidak tertarik dengan seks.

Di antara pria, alibi yang sangat universal, ialah sebesar 35, 2 persen, merupakan sebab mereka sangat letih sehabis bekerja. Sebanyak 12, 8 persen yang lain berkata mereka menyangka istri mereka selaku” keluarga” serta bukan selaku pendamping intim, serta 12 persen sudah kehabisan atensi berhubungan seks sehabis anak mereka lahir. Cuma 7, 2 persen yang tidak melaksanakan ikatan seks sebab di kira” mengusik”.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours