Mantan Polisi Raup Uang 185 Miliar Gegara Mesin ATM

Estimated read time 6 min read

Mantan Polisi Raup Uang 185 Miliar Gegara Mesin ATM – Seseorang mantan polisi meraup duit Rp 185 miliyar sebab mesin ATM yang rusak. Paul Alex( 35 tahun) mengawali karirnya selaku polisi di San Francisco, Amerika Serikat. Dia juga tercatat selaku polisi berprestasi, sempat jadi detektif di Satuan Tugas Narkotika saat sebelum bergabung di Unit Korban Spesial.

Pada 2020, gajinya menggapai US$ 133. 000( Rp 2, 5 miliyar) per tahun. Di tambah bonus serta benefit yang lain, duit yang ia terima tembus US$ 272. 000( Rp 4, 2 miliyar).

Walaupun pekerjaan selaku polisi membagikan stabilitas keuangan, tetapi Alex mengaku kehabisan penyeimbang hidup antara kehidupan handal serta personal.

Jam kerjanya dapat 60- 100 jam tiap pekan. Pada satu titik, Alex tergerak buat mengganti haluan. Dia menyudahi mengambil lembur dengan konsekuensi pendapatannya menurun jauh.

Dia juga mulai berpikir buat investasi pada peninggalan bergerak, supaya dapat keluar dari jebakan pendapatan bulanan. Dengan begitu, pendapatan yang dia terima masing- masing bulan dapat di alokasikan buat kebutuhan tersier semacam liburan, membeli mobil, serta investasi bonus.

Mulanya Alex berpikir buat berinvestasi pada properti. Tetapi, modal yang besar buatnya mengurungkan hasrat. Terlebih, bisnis properti memakan bayaran besar buat perawatan serta operasional.

Dini Mula Bisnis ATM

Walhasil, pada 2017, Alex termotivasi buat berinvestasi pada mesin ATM. Mulanya, dia menemukan ilham tersebut dari rekan kerja yang lagi mencari ketahui soal bisnis tersebut.

Lalu, dia mendalaminya dengan bergabung ke tim di media sosial, menyaksikan YouTube, sampai membaca bermacam bahan terpaut bisnis ATM.

Dapat di bilang bisnis ini sangat berseberangan dengan pengetahuan yang ia memiliki. Tetapi, dia tertarik sebab modal yang di keluarkan tidak sangat banyak.

Di banding bisnis properti, modal buat membangun ATM dapat kurang dari US$ 3. 000( Rp 46 juta). Tidak hanya itu, risikonya pula relatif sedikit. Bila ATM yang di bentuk tidak menciptakan di posisi tertentu, owner dapat melaksanakan relokasi ke tempat yang lebih strategis.

Sebab itu, dia memperhitungkan bisnis ATM ialah investasi bergerak. Tidak menunggu lama, dia mulai melaksanakan bisnis ATM pada 2018 selaku pekerjaan sampingan.

Di kala di pasang, mesin ATM dengan kilat membagikan profit. 3 tahun sehabis membuka ATM pertamanya, Alex mengundurkan diri dari profesinya selaku polisi pada Maret 2021.

Bersumber pada dokumen yang di lihat Insider, dari Januari 2021 sampai April 2023, penjualan total Alex senilai US$ 12 juta( Rp 185 miliyar). Profit bersihnya US$ 2, 5 juta( Rp 38, 6 miliyar) lewat industri ATMTogether miliknya.

ATMTogether sediakan jasa mesin serta layanan ATM. Sehabis mengenali seluk- beluk bisnis transaksi keuangan, dia kemudian mendirikan industri Merchant Task Force yang sediakan layanan halte kartu kredit.

Pendapatannya US$ 844. 000( Rp 13 miliyar) dengan profit bersih US$ 742. 000( Rp 11, 4 miliyar) pada periode yang sama.

Mantan Polisi Raup Uang 185 Miliar Gegara Mesin ATM

Pencarian Posisi ATM

Pada 2018 saat sebelum membuka mesin ATM pertamanya, Alex mengambil cuti sepanjang 2 pekan buat mencari posisi strategis. Dia mencari zona yang ramai, sehingga dapat memperoleh insentif kala membuka mesin ATM.

Alex menyasar zona wisatawan serta posisi padat semacam klub malam, restoran, serta perkantoran. Dia pula menawarkan pelakon bisnis kecil buat menempatkan mesin ATM- nya tanpa terdapat bayaran bonus.

Dia menceritakan pengalamannya menghubungi ratusan pelakon bisnis serta jalur kaki ke lebih dari 20 posisi.

” Kala awal kali mengawali bisnis ini, aku banyak menemukan penolakan. Sangat susah untuk aku buat bekerja[sebagai polisi] kala wajib berpikir keras soal bisnis sampingan ini,” dia menggambarkan.

Alex sesungguhnya berencana membuka 3 titik mesin ATM. Tetapi, dia kesimpulannya sukses mengamankan 6 posisi mesin ATM. Antara lain, 3 di toko minuman keras, 2 di salon potong rambut, serta 1 di salon kecantikan di zona San Francisco.

Kala mesin mulai beroperasi, Alex menyimpan uang di dalamnya dekat US$ 2. 000- 3. 000( Rp 31- 46 jutaan).

Baca Juga :

Cara Hitung Cuan Dividen

Alex mengingat pemasukan minimumnya dari 1 mesin ATM kala itu rata- rata US$ 200( Rp 3 juta per bulan). Dalam sebulan, dia kesimpulannya menyadari posisi sangat banyak di pakai buat melaksanakan transaksi ATM merupakan di toko minuman keras.

Komisi penarikan duit di lokasi- lokasi itu memberikannya profit lebih besar, ialah US$ 250- 500 per bulan( Rp 3, 8- 7, 7 jutaan) per mesin ATM. Sedangkan posisi yang lain cuma mengumpulkan profit US$ 25- 100( Rp 385 ribuan sampai Rp 1, 5 jutaan) per mesin ATM.

Dia membagikan waktu untuk mesin ATM- nya sepanjang 2 bulan saat sebelum memuturkan apakah hendak mempertahankan posisi yang sama ataupun relokasi ke daerah lain.

Alex mengaku mempunyai mentor dari Facebook yang telah lebih dahulu menekuni bisnis ini serta berhasil. Bersumber pada masukan yang dia terima, kesimpulannya dia memindahkan 3 mesin ATM dari salon kecantikan serta salon potong rambut ke supermarket serta toko minuman keras yang lain.

Dari keputusan, dia mulai memperoleh profit lebih besar. Rata- rata profit bulanannya dari satu mesin menggapai US$ 600( Rp 9, 2 jutaan) per bulan.

Dalam waktu 6 bulan, mesin ATM- nya kian ramai serta keuntungan per unit menggapai US$ 3. 000( Rp 46 jutaan) per bulan. Maksudnya, dalam waktu 6 bulan, dia telah dapat balik modal.

Strategi Bisnis ATM

Kala Alex telah mengumpulkan uang yang lumayan buat menaikkan mesin ATM, dia sadar masih butuh modal buat sediakan duit tunai di mesin ATN. Kesimpulannya, dia mendaftarkan 2 kartu kredit serta memakainya buat membeli mesin.

Dia terencana memilah kartu kredit yang tidak mempunyai bunga buat 1 tahun awal. Dengan begitu, dia memiliki waktu buat mengumpulkan tunai lebih banyak tanpa pengeluaran bunga masing- masing bulan.

Kala awal kali membeli 6 mesin ATM, Alex mengira telah untung sebab menemukan diskon. Tetapi, belum lama dia sadar mekanisme itu tidak menguntungkan sebab dia wajib membayar komisi 30% dari pendapatannya.

Agen yang dia ajak bekerja sama berkata perihal itu wajar, tetapi dia kesimpulannya memperoleh metode yang lebih cuan.

Mesin berikutnya dia beli langsung ke produsen, tanpa lewat agen. Tidak seluruhnya mesin baru, melainkan terdapat yang refurbished. Kisaran biayanya lebih murah, US$ 1. 800- 2. 200 bergantung model.

Dari mekanisme tersebut, dia tidak butuh membayar komisi lain sebesar 30% ke agen. Walhasil, dia juga kian untung serta dapat membeli mesin ATM bonus dengan lebih kilat.

Baca Juga :

Warren Buffet Enggan Investasi Emas Ini Alasannya

Pada 2020, Alex telah mempunyai 30 mesin ATM yang tersebar di San Francisco. Tiap- tiap membagikan keuntungan US$ 250- 1. 500 per bulan.

Rata- rata keuntungan gabungan dari mesin ATM yang dia miliki tembus US$ 9. 000- 12. 000( Rp 139- 185 jutaan) per bulan. Walaupun belum menyerupai pendapatan dari pemasukan utamanya selaku polisi, tetapi dia kian fokus menggarap bisnis ATM.

Kesimpulannya, pada 2021 Alex telah sanggup memperoleh profit yang berulang kali lipat. Dia juga memutuskan menyudahi dari profesinya selaku polisi serta menikmati kehidupan selaku pebisnis ATM yang lebih fleksibel.

Dia kemudian berjumpa dengan provider ATM serta bekerja sama buat ikut jadi penyedia mesin. Lewat mekanisme ini, dia dapat jauh lebih santai dalam mengendalikan bisnisnya.

Pelajaran berharga yang di ambil Alex dari pengalaman ini merupakan teruslah berupaya buat berinvestasi pada diri sendiri.

” Menaikkan ilmu buat diri sendiri merupakan perihal terutama,” ucapnya.

” Seluruhnya bermula dari rekan kerja aku yang mempunyai ilham ini. Aku kemudian mengambil ilham itu serta mencari ketahui lebih dalam. Aku memakai bermacam media serta baca banyak sumber. Kesimpulannya, aku berani buat mengeksekusinya sampai saat ini.” pungkasnya.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours