Tradisi Nyekar Di Kuburan Hanya Ada Di RI

Estimated read time 2 min read

Tradisi Nyekar Di Kuburan Hanya Ada Di RI – Di kala memeringati Idulfitri, warga Indonesia kerap melaksanakan nyekar.

Nyekar merupakan sebutan yang merujuk pada ziarah kubur yang di barengi penaburan bunga di pusara makam. Tradisi ini dini mulanya di coba oleh pemeluk keyakinan Jawa Kuno serta Hindu. Mereka sering melaksanakan persembahan kepada orang yang sudah wafat berbentuk sesaji, yang di dalamnya terdapat bunga ataupun di ucap” Sekar” dalam Bahasa Jawa.

Tetapi, kala Islam masuk ke Jawa terjadilah akulturasi budaya antara Islam- Jawa- Hindu. Warga mengombinasikan budaya tersebut di kala berziarah kubur yang dalam Islam jadi momentum positif selaku pengingat kematian.

Bagi Muhamad Sochib di NU Online, tradisi nyekar ialah momentum buat silih bertegur- sapa antara mereka yang telah wafat dengan mereka yang masih hidup.

” Dari sisi ritual tradisi nyekar ialah perihal yang sangat positif, di samping selaku wahana menguatkan tali salaturrahim lintas- alam pula jadi fasilitas mempertebal keimanan hendak kehidupan sehabis dunia,” katanya.

Baca Juga :

Korban Tewas Mudik Lebaran Lebih dari 35 Jiwa per Hari

Sejalan dengan itu, studi” Kontestasi Pemikiran Elite Agama di Gresik tentang Nyekar”( 2016) pula menyebut tradisi nyekar di akibatkan. Sebab warga Jawa memiliki kepercayaan kalau mengirim teks doa bukan saja. Bertujuan supaya arwah orang yang sudah wafat mendapatkan tempat yang baik di surga.

Tradisi Nyekar Di Kuburan Hanya Ada Di RI

Tetapi, pula mendatangkan pahala untuk pengirim doa itu sendiri. Apalagi mereka berkeyakinan kalau arwah orang suci tersebut bisa jadi perantara buat mengantarkan permohonan kepada Tuhan.

Di golongan warga Jawa yang di artikan arwah orang suci merupakan roh para tokoh populer yang memiliki keakraban dengan Tuhan, misalnya tokoh yang di nilai karismatik ataupun guru- guru spiritual yang mempunyai keahlian di luar jangkauan nalar manusia biasa.

Sebab berupaya menemui leluhurnya, tradisi ini pula bisa meningkatkan kembangkan pengetahuan tentang asal usul kita saat ini.

” Dengan begitu, di harapkan mencuat rasa sayang, iba, serta harapan besar hendak ampunan dari Tuhan buat mereka yang sudah kembali tersebut. Serta di sinilah ketulusan serta keikhlasan terwujud,” Kata Sochib.

Tidak cuma itu, tradisi nyekar pula di harapkan bisa merefleksikan apa yang wajib di perbuat seorang buat masa depan, yang sudah terletak di dalam kubur tentu sudah meninggalkan banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Dapat berupa cita- cita perjuangan, ataupun apalagi hal- hal yang bisa jadi wajib di perbaiki dalam kehidupan ke depan.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours