Saham Loyo Padahal Labanya Segunung

Estimated read time 3 min read

Saham Loyo Padahal Labanya Segunung – Harga saham konsumer besar PT Indofood Berhasil Makmur Tbk( INDF) serta telekomunikasi raksasa Tanah Air PT Telkom Indonesia Tbk( TLKM) terpantau masih loyo, sementara itu bisnisnya di untungkan di bulan Ramadhan.

Aspek apa yang pengaruhi? Apakah masih menarik diakumulasi?

PT Indofood Berhasil Makmur Tbk

Semenjak dini tahun sampai hari ini, Senin( 1/ 4/ 2024), harga saham INDF masih terletak di zona merah ataupun terkoreksi 1, 55%. Sepanjang sebulan harga sahamnya pula merosot lebih dari 4%.

Aspek yang menimbulkan harga saham INDF belum bergerak atraktif tiba dari kinerja keuangan yang tidak cocok ekspektasi. Pada kuartal akhir tahun kemudian laba bersihnya anjlok 38% secara tahunan jadi Rp1, 06 triliun.

Anjloknya laba terjalin sebab terdapat kerugian nilai investasi pada entitas asosiasi sampai Rp2, 43 triliun, sangat banyak di sumbang dari penyusutan nilai normal Dufil Prima Foods Plc, anak usaha Indofood CBP Berhasil Makmur( ICBP) di Nigeria sebesar Rp1, 81 triliun.

Turunnya nilai normal anak usaha tersebut di tengarai sebab krisis nilai ubah naira Nigeria yang ambles lebih dari 50% terhadap rupiah pada 2023.

Saham Loyo Padahal Labanya Segunung

Lemahnya kinerja INDF pada kuartal IV/ 2023 membuat kinerja kumulatif laba bersih selama 2023 jadi Rp8, 15 triliun, cuma menggapai 89% dari konsensus sebesar Rp9, 15 triliun. Kendati begitu, dalam basis tahunan laba bersih INDF masih mencatatkan perkembangan positif sebesar 28%.

Prospek INDF ke Depan Gimana?

Terlepas dari gerak harga saham yang belum atraktif sebab kinerja 2023 tidak cocok ekspektasi. Tetapi, INDF masih menaruh prospek menarik sebab energi beli yang bertambah pada tahun pemilu di tambah bulan Ramadhan, kemampuan bayaran yang lebih rendah dari melandai- nya harga Gandum(- 19, 99% YoY) serta kenaikan harga jual CPO yang lebih menguntungkan.(+10, 14% YoY).

Valuasi INDF Terdiskon

Memperhitungkan dengan valuasi price to book value( PBV) INDF dikala ini dihargai 0, 94 kali. Nilai ini di dasar rule of thumb 1 kali yang menampilkan kalau INDF masih murah. Apalagi posisi valuasi dikala ini telah terletak di dasar- 1 Standar Deviasi( STD).

PT Telkom Indonesia Tbk

Berikutnya, emiten telekomunikasi BUMN ialah PT Telkom Indonesia Tbk( TLKM) terpantau harga sahamnya masih loyo.

Sepanjang seminggu terakhir, harga sahamnya telah terkoreksi 10, 51%, perihal ini setelah itu mengakumulasi penyusutan secara year- to- date( YTD) sebesar 11, 65%.

Harga saham yang merosot di sinyalir sebab lemahnya kinerja pada kuartal akhir tahun kemudian. Secara kuartalan, laba turun dari Rp5, 64 triliun jadi Rp5, 50 triliun. Ini membuat Average Revenue per User( ARPU) TLKM turun dari Rp48. 600/ bulan pada kuartal III/ 2023 jadi Rp46. 500/ bulan pada kuartal IV/ 2023.

Turun- nya ARPU ini mungkin besar di pengaruhi peluncuran produk baru Telkomsel bernama Telkomsel Lite. Produk ini menawarkan harga yang terjangkau di Rp1, 5- 4, 2/ MB. Jauh lebih rendah dari rata- rata 3 operator besar di kala ini di Rp2, 7- 3, 8/ MB.

Produk baru ini memanglah membuat kinerja kuartalan melemah, namun ini dapat jadi terobosan untuk kenaikan brand awareness di segmen pemasukan rendah- menengah, paling utama buat anak muda.

Inisiatif ini pula di harapkan dapat jadi pendongkrak untuk penetrasi fixed broadband. Paling utama, sehabis Indihome masuk ke pemasukan pada tahun kemudian.

Secara catatan, secara tahunan pemasukan serta laba bersih masih berkembang positif. Pemasukan kotor berkembang 15% yoy jadi Rp102, 37 triliun. Sangat banyak di topang segmen informasi yang berkembang 7, 6% yoy jadi Rp78, 47 triliun serta bonus pemasukan dari indihome sebesar Rp13, 22 triliun.

Masuknya indihome ke pemasukan TLKM pada tahun kemudian dapat di bilang selaku penopang untuk kinerja segmen voice serta SMS yang terdepresiasi lebih dari 30% dalam setahun.

Valuasi TLKM Murah, PBV Mendekati- 2 STD.

Memperhitungkan secara valuasi TLKM di kala ini terbilang telah murah, memakai metrik Price to Book Value( PBV) terletak di angka 2, 54 kali. Nilai ini posisi- nya telah terus menjadi mendekati- 2 Standar Deviasi( STD) yang terletak di 2, 42 kali.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours