Raja Tambang Batu Bara di Indonesia Ini Daftarnya

Estimated read time 4 min read

Raja Tambang Batu Bara di Indonesia Ini Daftarnya – Harga batu bara acuan dunia terpantau ambruk selama minggu ini, di mana proyeksi turunnya permintaan batu bara serta terus menjadi masifnya peralihan ke tenaga baru terbarukan( EBT) membebani harga batu bara dunia.

Bersumber pada informasi dari Refinitiv pada minggu ini, harga batu bara Newcastle buat kontrak Februari 2024 ambruk 2, 49% secara point- to- point( ptp), jadi pelemahan di minggu ke 5, sehingga batu bara telah terkoreksi sepanjang 5 minggu beruntun.

Tetapi pada perdagangan Jumat( 14/ 1/ 2024) akhir minggu kemudian, harga batu bara di tutup menguat 0, 79% jadi US$ 127, 25 per ton.

Penyusutan harga terjalin bersamaan terdapatnya di taksir permintaan batu bara yang lebih rendah tercermin dalam di taksir penciptaan batu bara AS tahun 2024. Yang di keluarkan Administrasi Data Tenaga AS ataupun EIA, yang ialah angka terendah selama masa.

Sedangkan itu, beberapa konglomerat di Indonesia masuk dalam catatan orang terkaya sebab bisnis batu bara. Berikut raja tambang RI yang di rangkum oleh CNBC Indonesia:

Raja Tambang Batu Bara di Indonesia Ini Daftarnya

Low Tuck Kwong

Dato Low Tuck ialah seseorang pengusaha Indonesia sekalian owner PT Bayan Resources Tbk( BYAN), salah satu industri yang bergerak di zona tambang batu bara. BYAN ialah emiten batu bara dengan kapitalisasi terbanyak di bursa dalam negeri. Tercatat kapitalisasi pasarnya di kala ini menggapai Rp 658, 33 triliun.

Mengutip Catatan 50 Orang Terkaya Forbes, Senin( 15/ 1/ 2024), Low Tuck Kwong mempunyai harta US$27, 2 miliyar ataupun setara Rp 422, 79 triliun. Ia tercatat selaku orang terkaya ke- 3 di Indonesia di dasar keluarga Hartono serta Prajogo Pangestu.

Keluarga Widjaja

Keluarga yang di kepalai oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja itu memahami Cahaya Mas Group, salah satu konglomerat masa Orde Baru. Tim Cahaya Mas mempunyai PT Dian Swastika Sentosa Tbk( DSSA) yang bergerak di bidang tenaga serta infrastruktur.

Anak industri DSSA, PT Golden Energy Mines Tbk.( GEMS) serta Golden Energy and Resources Ltd.( GEAR) jadi penyumbang batu bara. GEAR tidak cuma mempunyai tambang di Indonesia, namun pula mengakuisisi peninggalan tambang di Australia, ialah Stanmore Coal. Putra dari Eka, Franky Oesman Widjaja jadi Komisaris Utama DSSA.

Ada pula kekayaan keluarga Widjaja menggapai US$ 10, 8 miliyar ataupun setara dengan Rp 168, 3 triliun.

Garibaldi Thohir

Kakak Menteri BUMN Erick Thohir ini bersama TP Rachmat serta Edwin Soeryadjaya mendirikan emiten raksasa PT Adaro Energy Indonesia Tbk( ADRO), yang kala awal kali melantai di bursa tahun 2008 silam sukses mendapatkan dana IPO terbanyak selama sejarah yang baru- baru ini rekornya di pecahkan oleh Bukalapak.

Posisi penambangan Adaro tersebar di Pulau Sumatra serta Kalimantan, tidak hanya itu ada pula web penambangan berlokasi di Australia yang baru di akuisisi tahun 2018 kemudian. Sebagian industri pertambangan di dasar Adaro Group antara lain PT Mustika Indah Permai( MIP), PT Bukit Enim Tenaga( BEE), Adaro Metcoal Companies( AMC), PT Bhakti Tenaga Persada( BEP) serta banyak lagi.

Akhir 2022, Forbes menempatkan laki- laki yang akrab di sapa Boy ini pada urutan ke- 15 pada catatan Indonesias 50 Richest dengan nilai kekayaan sebesar US$ 3, 45 miliyar ataupun setara dengan Rp 54, 01 triliun. Setelah itu pada 2023, harta kekayaannya tercatat sebesar US$ 3, 3 miliyar ataupun Rp 51, 29 triliun serta menjadikannya selaku orang terkaya ke- 17.

Kiki Barki

Kiki Barki ialah pendiri emiten pertambangan batubara, PT Harum Tenaga Tbk( HRUM) pada tahun 1995 serta perusahaannya listing di Bursa Dampak Indonesia( BEI) di tahun 2010. Selanjutnya Kiki Barki memahami 79, 79% saham PT Harum Energy Tbk( HRUM), yang berdiri semenjak 1995.

Tidak hanya Harum Energy, Kiki pula mempunyai tambang batubara kepunyaan swasta, Tanito Harum. Di kala ini, putra sulungnya, Lawrence Barki, melaksanakan Harum selaku presiden komisaris sedangkan putra bungsunya, Steven Scott Barki, jadi komisaris.

Pada 2022, Forbes mencatat nilai kekayaan bersih Kiki sebesar US$ 1, 9 miliyar ataupun setara dengan Rp 29, 6 triliun. Tahun kemudian US$ 1, 41 miliyar ataupun Rp 21, 92 triliun serta menempatkan dirinya selaku orang terkaya ke- 33.

Edwin Soeryadjaya

Tjia Han Juga alias Edwin Soeryadjaya terlahir pada 17 Juli 1949 sehabis kedua ibu dan bapaknya kembali dari Negara Belanda. Kala kelahirannya, perang Indonesia- Belanda lama- lama mereda. Kala itu, bapaknya William Soeryadjaya masih merintis bisnisnya, membangun Astra.

Dekat 1997- 1998 Edwin bersama Sandiaga Uno mendirikan industri keuangan Saratoga Investama Sedaya. Di mana ia jadi pemimpin paling tinggi industri itu sehabis Indonesia di landa krisis moneter. Saratoga tercantum industri keuangan yang setelah itu tumbuh.

Sehabis tahun 2000 pertambangan batu bara menggeliat di Indonesia. Edwin Soeryadjaya juga belum lama masuk ke dalam bisnis ini. Semacam sepupunya yang sempat aktif di Astra pula, Theodore Permadi Rachmat alias Teddy Rachmat yang ikut serta dalam pendirian industri batubara Pama Persada.

Pada 2022, Forbes mencatat kekayaan Edwin senilai US$ 1, 8 miliyar ataupun setara dengan Rp 28, 05 triliun. Setelah itu pada 2023, Edwin tercatat selaku orang terkaya ke- 39 dengan harta US$ 1, 24 miliyar ataupun setara Rp 19, 27 triliun.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours