Penipu AI Kuras Rekening Rp 24,6 T Modusnya Tidak Di Sangka

Estimated read time 3 min read

Penipu AI Kuras Rekening Rp 24,6 T Modusnya Tidak Di Sangka – Masyarakat lanjut umur di Amerika Serikat( AS) banyak yang jadi korban penipuan AI. Para orang tua itu apalagi hadapi kerugian sebesar US$1, 6 miliyar( Rp 24, 6 triliun) akibat penipuan tersebut selama tahun 2022.

Bagi Komisi Perdagangan Federal( FTC), banyak penipuan yang menggunakan teknologi AI buat mengkloning suara orang yang di ketahui oleh korban.

Senator Elizabeth Warren berkata angka total kerugian ialah di taksir yang sangat rendah,” sebab tidak memperhitungkan jumlah korban yang tidak memberi tahu penipuan sebab merasa malu”.

Maraknya penipuan dengan menggunakan teknologi AI di akibatkan longgarnya kebijakan yang mengendalikan pelaksanaan teknologi tersebut. Permasalahan penipuan ini mendesak anggota parlemen AS buat memesatkan pengesahan Undang- Undang yang mengendalikan AI serta teknologi mutahir yang lain.

” Tiap konsumen, tidak hirau umur, tipe kelamin, ataupun latar balik mereka, bisa jadi korban penipuan yang sangat meyakinkan ini. Kisah- kisah yang kami dengar hari ini dari individu- individu di segala negara sangat memilukan,” katanya, di lansir dari Fox News, Selasa( 21/ 11/ 2023).

” Selaku orang tua serta kakek- nenek, aku menguasai ketakutan serta kekhawatiran yang di alami para korban ini,” imbuhnya.

Baca Juga :

Modus Segitga Pajero Sport Korban Penipuan Habis 500 Juta

10 jenis penipuan paling atas yang di bagikan sepanjang persidangan komite merupakan peniruan bukti diri. Serta penipuan finansial, robocall, penipuan pc, catfishing di aplikasi kencan, pencurian bukti diri, serta lain- lain.

Penipuan yang sangat menonjol memakai teknologi AI merupakan dengan meniru suara orang. Yang setelah itu menelepon korban, anggota keluarga, ataupun orang yang di cintainya buat memohon duit.

Sebagian kesaksian dalam sidang mengatakan kalau mereka menerima telepon. Yang terdengar persis semacam orang yang mereka cintai lagi dalam bahaya, terluka, ataupun lagi di sandera.

Salah satu pendamping kakek nenek yang di tampilkan dalam video kesaksian di sidang, menerima telepon dari orang yang mereka pikir merupakan gadis mereka. Ia terdengar tertekan serta memohon dorongan.

” Putriku menangis di telepon, menangis tersedu- sedu serta mengatakan, bunda, bunda, bunda, serta pasti saja istriku mengatakan, LeAnn, LeAnn, terdapat apa?. Serta ia mengulanginya lagi, bunda, bunda, bunda serta suaranya persis semacam ia,” kata Terry Holtzapple, salah satu korban.

Penipu AI Kuras Rekening Rp 24,6 T Modusnya Tidak Di Sangka

Gary Schildhorn, seseorang pengacara yang berbasis di Philadelphia serta korban lain dari penipuan kloning suara AI, pula bersaksi di sidang. Ia nyaris mengirimkan US$9. 000 kepada penipu tersebut hingga ia mengonfirmasi kepada menantu perempuannya kalau itu merupakan upaya pemerasan.

Penipu yang menyamar selaku pengacara menelepon Schildhorn memohon dana buat menyelamatkan putranya. Dari penjara sebab menimbulkan musibah mobil serta kandas dalam uji breathalyzer.

Tahir Ekin, PhD, direktur Pusat Analisis serta Ilmu Informasi Negeri Bagian Texas. Yang muncul pada persidangan tersebut, bersaksi kalau strategi peniruan bukti diri yang di sengaja ini hendak membuat keyakinan serta energi tarik emosional mereka.

” Memprioritaskan kenaikan informasi serta literasi AI di golongan lanjut usia Amerika. Serta secara aktif mengaitkan mereka dalam upaya penangkalan serta deteksi, ialah perihal yang berarti,” ucapnya.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours