Nilai Transaksi Food Delivery RI Ternyata Nomor Satu

Estimated read time 2 min read

Nilai Transaksi Food Delivery RI Ternyata Nomor Satu – Industri pesan-antar makanan (food delivery) lewat aplikasi online tumbuh positif sepanjang 2023. Laporan Momentum Works menunjukkan nilai transaksi (gross merchandise value/GMV) untuk food delivery di Asia Tenggara naik 5% secara tahun-ke-tahun (yoy) menjadi US$ 17 miliar atau setara Rp 268 triliun.

Indonesia menjadi negara yang mencatat GMV terbesar untuk sektor food delivery, yakni US$ 4,6 miliar atau Rp 72,5 triliun sepanjang 2023, di kutip Kamis (1/2/2024).

Di urutan kedua ada Thailand yang mengumpulkan GMV sebesar US$ 3,7 miliar, di ikuti Singapura dan Filipina (US$ 2,5 miliar), Malaysia (US$ 2,4 miliar), serta Vietnam (US$ 1,4 miliar).

Adapun perusahaan food delivery yang merajai pasar Asia Tenggara adalah GrabFood, fitur di dalam superapp Grab. Dari total GMV US$ 17 miliar, GrabFood mengambil porsi US$ 9,4 miliar.

Selanjutnya di ikuti FoodPanda (US$ 2,7 miliar), GoFood dari GoTo (US$ 1,8 miliar), ShopeeFood dari Shopee (US$ 1,5 miliar). LineMan (US$ 1,3 miliar), Deliveroo (US$ 0,2 miliar), Robinhood dan BaeMin (US$ 0,1 miliar).

Baca Juga :

Cara Hitung Cuan Dividen

Nilai Transaksi Food Delivery RI Ternyata Nomor Satu

Di Indonesia, GrabFood juga merajai porsi GMV US$ 4,6 miliar sebesar 50%. Lalu di urutan kedua di ikuti GoFood 38% dan terakhir ShopeeFood 12%.

Laporan Momentum Works menuliskan strategi GrabFood merajai pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di dorong oleh kencangnya iklan yang dan promosi yang di berikan ke pelanggan.

Di bandingkan tahun lalu, GMV GrabFood naik tajam sebesar US$ 0,6 miliar dari US$ 8,8 miliar pada 2022.

Sementara itu, bisnis GoFood yang fokus di pasar Indonesia menunjukkan penurunan tipis dari GMV US$ 2 miliar pada 2022 menjadi US$ 1,8 miliar pada 2023.

Momentum Works menilai bergabungnya TikTok Shop Indonesia dengan Tokopedia. Yang merupakan anak usaha GoTo Group membuka dua skenario yang turut memengaruhi bisnis food delivery GoFood.

Pertama, akan lebih banyak sumber daya untuk ekosistem Gojek, termasuk GoFood, sejak GoTo Group melepas unit bisnis ecommerce yang merugi secara signifikan.

Kedua, GoTo Group bisa jadi akan mengkaji lebih lanjut strategi bisnisnya dan membuka kembali pembicaraan konsolidasi dengan Grab.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours