Merayakan Valentine Ternyata Haram Dalam Islam, Ini Alasannya

Estimated read time 4 min read

Merayakan Valentine Ternyata Haram Dalam Islam, Ini Alasannya – Hari Valentine yang di nanti- nanti hendak datang pada bertepatan pada 14 Februari. Bersamaan dengan tradisi global, paling utama di negara- negara barat, momen istimewa ini di jadikan peluang buat memperingati cinta tiap tahunnya.

Di ketahui pula selaku Hari Kasih Sayang, hari ini jadi waktu di mana tiap orang, paling utama pendamping, silih mengatakan kasih sayang dengan bermacam berbagai hadiah. Cokelat, bunga, apalagi boneka merupakan sebagian contoh opsi yang kerap di berikan.

Dengan menyederhanakan, Hari Valentine jadi panggung buat mengekspresikan kasih sayang kepada sesama. Tetapi, berarti buat di ingat kalau agama Islam mengarahkan larangan terhadap keterlibatan umatnya dalam perayaan ini.

Bagi ajaran Islam, perayaan Hari Valentine di kira haram. Perihal ini di dasarkan pada sebagian alibi yang di temui dalam sumber- sumber semacam halaman Rumaysho, Almanhaj, serta sebagian sumber yang lain.

Mengapa Memperingati Valentine 14 Februari itu Haram dalam Islam?

Tentang hukum memperingati Valentine, Majelis Ulama Indonesia( MUI) sudah menghasilkan fatwa yang dengan tegas menegaskan keharamannya. Fatwa ini tercatat dalam Fatwa MUI No 3 Tahun 2017, yang menarangkan kalau umat Islam di larang memperingati Hari Valentine.

Bukan tercantum dalam tradisi Islam;

Di khawatirkan menjerumuskan muda- mudi muslim kepada pergaulan leluasa( seks di luar nikah); dan

Berpotensi bawa keburukan.

Dari ketiga alibi tersebut, jelas nampak kalau dalam pemikiran Islam, ada beberapa kehancuran yang tercantum dalam perayaan Valentine. Berikut merupakan uraian lebih lanjut menimpa perihal tersebut.

Perayaan Valentine Bukan Ajaran Islam

Bisa jadi telah di kenal kalau Hari Valentine ialah salah satu perayaan dalam agama Nasrani. Hari tersebut di adakan selaku penghormatan kepada seseorang tokoh Nasrani, Santo Valentinus, yang di kisahkan gugur sebab mempertahankan kepercayaannya, bagi salah satu tipe cerita.

Dari mari, bisa di mengerti kalau memperingati Valentine di kira haram sebab tidak cocok dengan ajaran Islam. Melaksanakan perayaan ataupun aktivitas ibadah tanpa bawah ajaran agama bisa di kira selaku masalah bidah ataupun suatu yang di buat- buat.

Tidak hanya itu, bila seseorang Muslim turut memperingati Valentine, perihal itu di kira selaku tasyabbuh ataupun menyamai kelompok lain. Rasulullah SAW memperingatkan umatnya buat tidak meniru perbuatan orang- orang kafir, sebagaimana ada dalam hadis yang melaporkan,

” Barangsiapa menyamai sesuatu kalangan, berarti dia tercantum kalangan mereka.”( HR. Abu Dawud).

Aksi semacam itu pasti tidak di sukai oleh Allah SWT serta bisa mendatangkan murka- Nya. Oleh sebab itu, menghindari aktivitas memperingati Valentine merupakan wujud kepatuhan umat Muslim terhadap ajaran agama Islam.

Merayakan Valentine Ternyata Haram Dalam Islam, Ini Alasannya

Perayaan Valentine Mendekati Zina serta Pergaulan Bebas

Aktivitas dalam perayaan Valentine tidaklah semata- mata bertukar hadiah ataupun berikan coklat saja. Lebih dari itu, perayaan Valentine apalagi” belum afdal” pula belum berakhir dengan berduaan di kamar.

Seluruh wujud ikatan di luar nikah, tercantum perbuatan zina, sangat di larang dalam Islam. Apalagi, mendekati perbuatan zina saja telah ialah larangan. Firman Allah SWT dalam Surah Al- Isra ayat 32 melaporkan:

” Serta janganlah kalian mendekati zina;( zina) itu sangat sesuatu perbuatan keji, serta sesuatu jalur yang kurang baik.”( QS. Al- Isra,[17]: 32).

Dari sana, telah jelas kenapa Hari Kasih Sayang semacam Valentine di haramkan dalam pemikiran Islam. Mirisnya, nyaris sebagian besar golongan yang memperingati Valentine merupakan kalangan muda- mudi yang notabenenya belum menikah.

Perayaan Valentine Berpotensi Bawa Keburukan

Kehancuran yang di timbulkan oleh perayaan Valentine tidak cuma terpaut dengan pergaulan leluasa serta ikatan seks di luar nikah. Membeli bermacam berbagai kado ataupun hal- hal yang kurang berarti di kira selaku pemborosan duit, yang dalam Islam di ketahui selaku tabzir. Seseorang muslim di larang buat berbuat tabzir. Alasannya, Allah SWT tidak suka dengan orang semacam itu. Semacam tercantum dalam Surah Al- Isra ayat 26- 27 yang bunyinya:

” Serta berikanlah kepada keluarga- keluarga yang dekat hendak haknya, kepada orang miskin, serta orang yang dalam ekspedisi serta janganlah kalian menghambur- hamburkan( hartamu) secara boros. Sebetulnya, pemboros- pemboros itu merupakan saudara- saudara setan serta setan itu merupakan sangat ingkar kepada Tuhannya.”( QS. Al- Isra,[17]: 26- 27).

Jadi, bersumber pada uraian di atas, ada 3 alibi bagi fatwa MUI kenapa hukum memperingati Valentine dalam Islam di kira haram. Awal, sebab perayaan tersebut tidak di ajarkan dalam ajaran Islam. Kedua, sebab ada kemampuan kehancuran semacam aplikasi seks leluasa yang di kira berlawanan dengan nilai- nilai agama. Serta ketiga, sebab berpotensi mendatangkan keburukan.

Cukuplah hari raya Idul Fitri serta Idul Adha yang jadi perayaan untuk kita. Di samping itu, tidak butuh menunggu tiap 14 Februari, menampilkan kasih sayang kepada pendamping di luar bertepatan pada tersebut. Tetapi ingat, wajib dengan pendamping yang halal.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours