Konsumsi LPG 12 Kg Anjlok Kantong Warga RI Kian Tipis

Estimated read time 3 min read

Konsumsi LPG 12 Kg Anjlok Kantong Warga RI Kian Tipis – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral( ESDM) mengatakan kalau mengkonsumsi Liquefied Petroleum Gas( LPG) non subsidi. Ataupun non Public Service Obligation( non PSO) tiap tahun terus hadapi penyusutan.

Buat di kenal, tipe LPG non subsidi tersebut ialah LPG tabung dimensi 5, 5 kilo gr( kilogram) serta dimensi 12 kilogram.

Direktur Jenderal Minyak serta Gas Bumi( Dirjen Migas) Departemen ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kalau mengkonsumsi LPG non subsidi tiap tahun terus hadapi penyusutan paling tidak menggapai 10, 9%.

Keadaan kebalikannya malah terjalin pada LPG subsidi tabung 3 kilogram yang hadapi peningkatan rata- rata 4, 5% per tahun semenjak 2020- 2022.

” Jika kita amati angkanya di LPG PSO itu bertambah 4, 5% dari tahun ke tahun.. Sebaliknya,( mengkonsumsi LPG) non PSO( menyusut) 10, 9%( per tahun). Penyusutan ini yang aku sampaikan ini untuk kami sepatutnya tidak demikian. ” ungkap Tutuka dalam kegiatan Konferensi Pers Transformasi Subsidi LPG 3 Kilogram Pas Sasaran. Di Kantor Ditjen Migas Departemen ESDM, Jakarta, Rabu( 03/ 01/ 2024).

Bersumber pada tren penyaluran LPG PSO. Prognosa volume penyaluran LPG bersubsidi 3 kilogram pada tahun 2023 sebesar 8, 22 juta metrik ton( MT). Tetapi dengan terdapatnya Transformasi Pendistribusian LPG Tabung 3 Kilogram Pas Sasaran. Realisasinya di perkirakan dapat di tekan jadi 8, 07 juta MT, walaupun masih melebihi kuota yang di resmikan buat tahun 2023.

Baca Juga :

Konsumsi LPG 3 Kg Meledak Harga Masih Rp 20.000

Konsumsi LPG 12 Kg Anjlok Kantong Warga RI Kian Tipis

” Perihal ini di akibatkan sebab aspek ekonomi yang terus bertambah dari dekat 3% di tahun 2021 jadi dekat 5% di tahun 2023. Akibat terbentuknya pemulihan ekonomi pasca pandemi,” katanya.

Bersumber pada informasi Departemen ESDM, realisasi LPG 3 kilogram pada tahun 2020 sebesar 7, 14 juta ton. Lebih besar dari kuota yang di resmikan sebesar 7 juta ton.

Kemudian, kembali melonjak pada 2021 yang mana realisasi LPG subsidi menggapai 7, 46 juta ton, lebih besar dari kuota sebesar 7, 5 juta ton.

Sebaliknya pada tahun 2022, realisasi LPG PSO kembali naik sampai 7, 8 juta ton, dari kuota sebesar 8 juta ton. Serta pada 2023 kemudian realisasi LPG PSO tercatat sebesar 8, 07 juta ton, lebih besar dari kuota sebesar 8 juta ton.

Butuh di kenal, dari sisi harga, tercatat perbandingan harga lumayan jauh antara harga LPG bersubsidi 3 kilogram serta non subsidi tabung 5, 5 kilogram serta 12 kilogram.

Harga LPG 3 kilogram saat ini masih di kisaran Rp 20- 25 ribu per tabung. Sedangkan harga LPG non subsidi 5, 5 kilogram di tingkatan Agen Formal Pertamina saat ini tercatat telah sebesar Rp 90. 000 per tabung serta Rp 192. 000 buat LPG 12 kilogram. Apalagi, di pengecer harga LPG non subsidi dapat lebih besar dari harga di agen.

Maksudnya, harga per kilo gr( kilogram) buat tabung LPG subsidi 3 kilogram ialah Rp 6. 667- Rp 8. 333. Sedangkan buat tabung non subsidi, harga per kilogram dapat menggapai Rp 18. 000 per kilogram.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours