Harga Minyak Naik Lagi, Airlangga Subsidi BBM Belum Bengkak

Harga Minyak Naik Lagi, Airlangga Subsidi BBM Belum Bengkak – Fluktuasi harga minyak mentah dunia yang terus bergejolak. Sebagian minggu terakhir tidak membuat pemerintah takut subsidi bahan bakar minyak( BBM) bengkak pada 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkata. Kapasitas fiskal pada dini tahun masih sangat longgar sehingga belum berpotensi terbebani oleh tekanan harga minyak dunia. Serta tidak menaiknya harga BBM bersubsidi di dalam negara.

” Awal ini masih Januari, jadi ruang fiskalnya masih lumayan luas, jadi tidak terdapat peningkatan dalam waktu dekat,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin( 5/ 2/ 2024).

Sebagaimana di kenal, anggaran buat subsidi BBM pada 2024 sendiri sudah di resmikan sebesar Rp 25, 8 triliun buat subsidi BBM tipe tertentu, ataupun sebesar 19, 58 juta kiloliter( KL). Airlangga memperhitungkan, besaran anggaran itu masih hendak memadai buat mengestimasi fluktuasi harga minyak mentah dunia di kala ini.

” Serta ke depan kita masih memandang fluktuasi harga BBM- nya, sebab ini harga belum normal. Kita amati kita dapat penilaian 6 bulan anggarannya masih lumayan ada,” tutur Airlangga.

Gejolak harga minyak mentah dunia di kala ini memanglah masih bergerak di atas tingkat US$60 per barel, walaupun pergerakannya cenderung menyusut. Mengutip informasi Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat( 2/ 2/ 2024), harga minyak mentah Brent anjlok 1, 74% mengarah posisi US$ 77, 33 per barel. Begitu pula dengan minyak mentah WTI yang ambles lebih dalam 2, 09% ke US$ 72, 28 per barel.

Tetapi, di tengah gejolak harga BBM itu, Menteri Tenaga serta Sumber Energi Mineral( ESDM) Arifin Tasrif sudah menaikkan harga minyak mentah Indonesia ataupun Indonesia Crude Price( ICP) pada Januari 2024 sebesar US$ 77, 12 per barel. Ketetapan ini lewat Keputusan Menteri ESDM No 139. K/ Miligram. 03/ DJM/ 2024.

Besaran harga rata- rata minyak mentah Indonesia pada Januari 2024 itu bertambah di banding bulan lebih dahulu, ialah pada Desember 2023 yang sebesar US$ 75, 51 per barel, ataupun naik dekat US$ 1, 61 per barel.

Walaupun terdapat peningkatan, harga acuan ICP itu masih di dasar proyeksi pemerintah dalam anggapan bawah ekonomi makro APBN 2024. Dalam anggapan makro itu, harga acuan ICP di resmikan sebesar US$ 82 per barrel.