Penipuan Gaya Baru Beredar Di Instagram Maupun Facebook

Estimated read time 3 min read

Penipuan Gaya Baru Beredar Di Instagram Maupun Facebook – Meta mulai mengetahui foto deepfake buatan AI di Instagram, Facebook, serta Threads. Foto palsu tersebut hendak di berikan label serta ciri spesial.

Deepfake merupakan konten buatan AI yang susah di bedakan dari gambar, video, serta suara asli. Konten deepfake saat ini kian gampang di ciptakan memakai bermacam platform penyedia teknologi AI generatif.

Nick Clegg, Presiden Global Affairs di Meta, melaporkan kebijakan buat memantau serta membagikan label di konten hasil karya AI hendak di terapkan buat konten yang terbuat memakai platform Meta serta platform di luar Meta.

Konten hasil karya AI dapat di kenali dari” cap” tidak nampak yang tertanam di file foto. Bila cap tersebut di temukan, Meta hendak membagikan label spesial di konten yang unggah di Facebook, Instagram, serta Threads.

Di kala ini, kebijakan serta fitur pemantau AI telah di terapkan buat konten yang terbuat memakai teknologi Meta. Dalam sebagian bulan ke depan, sistem yang sama hendak di terapkan buat konten buatan platform kepunyaan OpenAI, Midjourney, Shutterstock, serta Google.

Bagi Reuters, langkah Meta menampilkan arah kebijakan platform media sosial. Serta internet selaku mitigasi atas akibat negatif dari peredaran konten palsu hasil rekayasa AI.

Metode seragam sudah di terapkan dalam 10 tahun terakhir buat menghapus konten terlarang semacam konten yang menggambarkan kekerasan serta eksploitasi terhadap anak.

Clegg percaya sistem kepunyaan Meta dapat mengidentifikasi tiap foto buatan AI yang di unggah di platformnya. Tetapi, industri yang di dirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut masih menyempurnakan sistem seragam buat mengidentifikasi video serta audio buatan AI.

Baca Juga :

Modus Pemerasan Online 2024 Incar Remaja, Rekening Dikuras

” Walaupun teknologi ini masih baru, paling utama buat audio serta video, harapan kami ini dapat menghasilkan momentum serta insentif yang hendak di iringi oleh pelakon industri lain,” katanya kepada Reuters.

Hingga sistem identifikasi sempurna, Meta hendak memohon pengguna Instagram serta Facebook buat membagikan label di konten audio serta video hasil rekayasa. Pelanggar atas kebijakan ini hendak di kenai penalti.

Satu konten karya AI yang belum dapat di identifikasi dengan teknologi merupakan bacaan buatan AI, semacam yang di hasilkan oleh ChatGPT.” Itu telah melalui[that ship has sailed],” kata Clegg.

Meta pula bungkam soal rencana mereka buat konten buatan AI yang tersebar di WhatsApp.

Penipuan Gaya Baru Beredar Di Instagram Maupun Facebook

Penipuan deepfake

Konten deepfake saat ini pula mulai di gunakan buat penipuan online. Seseorang pekerja keuangan di suatu industri multinasional di tipu buat membayar US$25 juta( Rp 392, 97 miliyar) kepada penipu memakai teknologi deepfake.

Bagi polisi Hong Kong, penipu itu menyamar memakai deepfake selaku kepala keuangan industri dalam panggilan konferensi video.

Korban di tipu dengan di suruh buat mendatangi panggilan video yang di ucap hendak di hadiri oleh sebagian sebagian anggota staf yang lain. Tetapi seluruhnya sesungguhnya merupakan tamasya palsu, kata polisi Hong Kong, dilansir dari CNN International, Senin( 5/ 2/ 2024).

“( Dalam) konferensi video yang di hadiri banyak orang, nyatanya seluruh orang yang[dia lihat] merupakan palsu,” kata pengawas senior Baron Chan Shun- ching kepada stasiun penyiaran publik kota RTHK.

Chan berkata pekerja tersebut jadi curiga sehabis ia menerima pesan yang konon berasal dari kepala keuangan industri yang berbasis di Inggris. Awal mulanya, pekerja tersebut mencurigai itu merupakan email phishing, sebab berisi permintaan penerapan transaksi rahasia.

Tetapi, pekerja tersebut mengesampingkan keraguan awal mulanya sehabis panggilan video tersebut. Karena, kata Chan, orang lain yang muncul nampak serta terdengar semacam rekan kerja yang ia tahu.

Karenanya, pekerja tersebut sepakat buat mengirimkan total US$200 juta dolar Hong Kong ataupun dekat Rp392, 97 miliyar.

Permasalahan ini merupakan salah satu dari sekian permasalahan yang mengaitkan teknologi deepfake. Pada konferensi pers hari Jumat kemudian, polisi Hong Kong berkata mereka sudah melaksanakan 6 penangkapan sehubungan dengan penipuan tersebut.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours