10 Profesi Terancam Direbut AI, 300 Juta Pekerjaan Bisa Hilang

Estimated read time 5 min read

10 Profesi Terancam Direbut AI, 300 Juta Pekerjaan Bisa Hilang – Percepatan teknologi mengganti hampir seluruh perihal jadi serba digital. Apalagi masa digitalisasi kian tumbuh dengan kedatangan teknologi kecerdasan buatan ataupun artificial intelegence( AI). Semenjak OpenAI merilis ChatGPT pada November 2022, teknologi AI kian gencar di manfaatkan dalam kehidupan tiap hari.

Di sisi lain, keberadaan AI pula bawa kecemasan terpaut akibat negatif yang di timbulkan untuk umat manusia. Kekhawatiran soal AI berkutat pada kemampuannya mereproduksi konten hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan. Tidak hanya itu, kemampuannya meningkatkan senjata mutahir buat perang militer.

Tidak hingga di sana, manusia pula takut AI dapat mengambil alih banyak pekerjaan serta membuat banyak orang menganggur.

Banyak raksasa teknologi yang mulai memakai AI buat mengambil alih kedudukan manusia. Misalnya saja Google yang baru- baru ini melaksanakan PHK di regu sales iklan.

Baca Juga :

Gemini Google Banjir Hujatan, Ternyata Tak Sesuai Harapan

Reuters memberi tahu kalau gelombang PHK di industri terknologi terjalin bersamaan dengan upaya kurangi beban kerja karyawan melalui adopsi AI serta otomatisasi.

IBM serta BT Group pula menyebut- nyebut soal AI kala mengumumkan PHK baru- baru ini.

Bagi riset Goldman Sachs, AI dapat berakibat pada 300 juta pekerjaan di segala dunia. Perihal ini dapat menimbulkan disrupsi yang signifikan pada bursa kerja.

Pada 2030 mendatang, di prediksi lebih dari 12 juta pekerjaan di Amerika Serikat( AS) hendak punah serta berubah dengan permintan pekerjaan baru, bagi analisis McKinsey.

Business Insider mengobrol dengan sebagian ahli buat mengumpulkan catatan pekerjaan yang diucap sangat berisiko serta duluan di gantikan oleh AI. Berikut di rangkum CNBC Indonesia, Rabu( 17/ 1/ 2023)

10 Profesi Terancam Direbut AI, 300 Juta Pekerjaan Bisa Hilang

Pekerja Teknologi( programmer, aplikasi engineer, informasi analyst, koder)

Programmer serta koder merupakan pekerjaan yang di kala ini lagi seksi serta banyak di incar. Tetapi, ahli memperhitungkan ChatGPT serta tool AI yang lain dengan gampang dapat mengisi kebutuhan tersebut di masa depan.

Alasannya, AI semacam ChatGPT sangat baik dalam mengelola serta menganalisa angka. Apalagi, bila terus di latih, akurasinya di prediksi hendak lebih besar di banding manusia.

Teknologi AI yang mutahir dapat menciptakan pengkodean lebih kilat di banding manusia. maksudnya, satu pekerjaan yang di tuntaskan oleh sebagian karyawan dapat di gantikan dengan satu tool AI.

” Pekerjaan yang di kala ini memerlukan regu pengembang pengembang, nantinya cuma perlu satu orang saja,” kata Mark Muro, Senior di Brookings Institute.

Pekerja Media( iklan, kreator konten, penulis teknis, jurnalis)

Pekerja media jadi salah satu zona yang di prediksi hendak terdampak oleh AI. Karena, AI dapat membaca, menulis, serta menguasai informasi berbasis bacaan dengan sangat baik.

” Menganalisa serta mengintrepretasi banyak bahasa informasi serta data merupakan keahlian yang hendak di pahami penuh oleh AI,” kata Anu Madgavkar, partner di McKinsey Global Institute.

Sebagian industri media telah mulai bereksperimen dengan konten buatan AI. Misalnya saja CNET yang memakai AI buat menulis postingan. Walaupun demikian, media tersebut masih wajib mengoreksi sebagian postingan tersebut.

BuzzFeed pula memakai teknologi berbasis AI buat menciptakan konten semacam kuis serta pemandu wisata.

Pekerja Sah( paralegal, asisten sah)

Bagi laporan March Goldman Sachs, pekerja sah di AS dapat terserang akibat pelaksanaan AI. Salah seseorang penulis laporan tersebut, Manav Raj, berkata kalau pekerjaan layanan sah di kala ini telah banyak yang terekspor dengan otomatisasi AI, apalagi saat sebelum teknologi itu tumbuh lebih maju.

Semacam pekerja media, pekerjaan di industri sah semacam paralegal serta asisten sah bertanggung jawab mengelola data dalam jumlah yang banyak. Kemudian, mereka hendak menganalisanya buat menciptakan opini. Perihal ini hendak gampang di gantikan oleh AI.

Market Research Analyst

Muro berkata AI sangat baik dalam menganalisa informasi serta memprediksi hasil di masa depan. Buat itu, market research analyst pula jadi salah satu pekerjaan yang dapat tumbang gara- gara AI.

Guru

Banyak guru yang takut murid- murid mereka memakai ChatGPT buat menyontek serta membuat pekerjaan rumah. Tetapi, bagi Pengcheng Shi, asisten dekan kementerian ilmu pc serta data di Rochester Institute of Technology, guru harusnya lebih berpikir soal pekerjaan mereka.

” ChatGPT dengan gampang dapat mengajar di kelas,” kata Shi pada New York Post.

” Walaupun masih banyak bug serta tidak akurat dalam ilmu pengetahuan, tetapi ChatGPT hendak dengan kilat bertambah,” kata ia.

Pekerjaan Keuangan( analis keuangan, penasihat keuangan individu)

Semacam market research analyst, analis keuangan serta penasihat keuangan personal yang berkecimpung pada pengelolaan informasi, dapat berakibat dengan kemunculan AI.

” AI dapat mengenali tren di pasar, memandang hal- hal berarti di investasi serta portofolio, sehingga ketahui mana yang berperforma kurang baik serta baik. AI pula dapat mengkomunikasikan itu seluruh, kemudian mencampurkan banyak informasi buat membagikan hasil analisis serta opini,” kata Muro.

Trader

Ahli berkata ChatGPT dapat mengambil alih banyak pekerjaan di industri Wall Street, mulai dari trading sampai bank investasi.

” ChatGPT hendak mengotomatisasi sebagian pekerjaan yang dikala ini dicoba oleh pekerja bergaji besar,” kata partner di KPMG Dylan Roberts.

Graphic Designer

Dalam laporan Harvard Business Review yang diterbitkan pada Desember 2022, 3 progesor menyebut DALL- E yang ialah tool AI pengelola foto, dapat berakibat pada industri graphic design.

” Bagi aku, tool ini bukan soal otomatisasi, tetapi tentang demokratisasi serta kompetisi. Dapat jadi perihal ini hendak merendahkan pendapatan buat orang- orang yang menjabat di zona design,” kata ia.

Akuntan

Akuntan sepanjang ini ditatap selaku profesi yang normal. Tetapi, orang- orang di dalamnya berisiko hendak digantikan oleh AI. Bagi Brett Caraway, associate professor di Institute of Communication, Culture, Information and Technology di University of Toronto, teknologi belum hendak membuat seluruh orang nganggur, namun terdapat sebagian yang berisiko.

Dia berkata pekerjaan- pekerjaan intelektual dapat jadi salah satu sasaran utama AI.

” Dapat jadi pengacara serta akuntan,” kata ia.

Customer Service

Dikala ini terdapat sebagian industri yang mengandalkan chatbot ataupun robot buat menanggapi klien mereka. ChatGPT serta teknologi mutahir yang lain hendak melanjutkan tren ini.

Pada 2022, riset dari industri studi Gartner memprediksi chatbot hendak jadi saluran utama customer service di 25% industri pada 2027 mendatang.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours