Status Gunung Raung Banyuwangi Naik ke Level 2 Waspada

Estimated read time 3 min read

Status Gunung Raung Banyuwangi Naik ke Level 2 Waspada – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Selasa, 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB menaikkan status Gunung Api Raung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dari sebelumnya Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan di imbau agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilo meter (km). PVMBG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Raung dan akan meninjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan pada periode bulan Desember 2023. Serta masih belum stabilnya kondisi tekanan di area kawah pasca terjadinya gempa tektonik lokal. Serta dengan mengingat potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas G. Raung pada tanggal 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB di naikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). ” ungkap Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Selasa (19/12/2023).

Data kegempaan yang di rangkum PVMBG menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan. Gempa Hembusan yang signifikan terjadi pada 18 Desember 2023 yang mencapai 57 kali kejadian. Gempa Hembusan merupakan gempa permukaan akibat pelepasan gas yang berasal dari lubang tembusan gas pada kubah lava yang terletak di lantai kawah.

Selama Desember 2023 tidak terekam adanya Gempa Vulkanik Dalam. Menunjukkan saat ini aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka, di dukung dengan terekamnya getaran Tremor Menerus selama periode ini.

Status Gunung Raung Banyuwangi Naik ke Level 2 Waspada

Baca Juga :

Jutaan Ikan Sarden Terdampar di Pantai Jepang

Potensi bahaya Gunung Api Raung yang mungkin terjadi saat ini berupa akumulasi gas vulkanik konsentrasi tinggi di dasar kawah. Erupsi Gunung Api Raung menurut catatan sejarah menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan aliran lava andesitik sampai basaltik, sedangkan saat tidak terjadi erupsi, aktivitas berupa hembusan gas di dasar kawah.

Rangkaian erupsi pada Juli hingga Oktober 2020 menghasilkan material batuan berukuran abu yang sebarannya terbatas di sekitar kawah puncak. Pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021 terjadi erupsi abu berwarna hitam dan kecoklatan di sertai aliran lava di dasar kawah. Erupsi terakhir Gunung Api Raung juga terjadi pada tanggal 27 Juli 2022 berupa erupsi abu.

“Dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. Tingkat aktivitas G. Raung akan di tinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan,” terang Hendra.

Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang di keluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Api Raung, dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang, yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours