Jutaan Ikan Sarden Terdampar di Pantai Jepang

Estimated read time 2 min read

Jutaan Ikan Sarden Terdampar di Pantai Jepang – Sekitar 1.200 ton ikan sarden dan makarel di temukan mati dan terdampar di sepanjang pantai Jepang. Meskipun penyebabnya masih dalam penyelidikan, pihak berwenang membantah teori konspirasi yang menyebutkan hal tersebut terkait dengan pelepasan bahan kimia dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Menurut laporan media Jepang Asahi Shimbun, ikan sarden dan makarel yang mati dalam jumlah besar telah terdampar di sepanjang garis pantai Kota Hakodate di pulau paling utara Jepang sejak 7 Desember. Hampir 900 kilometer jauhnya dari pelabuhan perikanan Nakiri di Shima, Jepang Tengah, ikan sarden yang di sebut sappa oleh masyarakat lokal, juga di temukan mati dalam jumlah yang sangat banyak pada 13 Desember, lapor Mainichi Shimbun.

“Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya,” kata seorang nelayan yang telah bekerja di Nakiri selama 25 tahun kepada surat kabar tersebut.

Baca Juga :

Ingin Umur Panjang Hindari Makanan Ini Ungkap Ahli Gizi Jepang

“Baru sekitar tahun lalu kami mulai menangkap sappa di Nakiri. Ini membuat saya merasa ekosistem laut berubah.”

Para peneliti di Organisasi Penelitian Hokkaido menjelaskan bahwa kematian ikan massal seperti ini. Dapat terjadi karena perubahan suhu air yang tiba-tiba. Atau ketika gerombolan ikan melarikan diri dari lumba-lumba dan predator lainnya. Namun, alasan di balik kematian yang tidak biasa ini belum sepenuhnya di pahami.

The Mail Online, sebuah tabloid Inggris, melaporkan kematian tersebut dengan mengatakan bahwa insiden tersebut “menimbulkan spekulasi bahwa pelepasan air radioaktif yang telah di olah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima telah menimbulkan malapetaka pada ekosistem lokal.” Klaim serupa juga banyak di unggah di media sosial.

Jutaan Ikan Sarden Terdampar di Pantai Jepang

Namun, pihak berwenang Jepang berpendapat bahwa kematian jutaan ikan tidak ada hubungannya dengan air limbah Fukushima.

Menanggapi klaim tersebut, Badan Perikanan Hakodate mengatakan: “Tidak ada kelainan yang di temukan dalam hasil survei pemantauan air. Kami prihatin dengan penyebaran informasi yang tidak berdasarkan bukti ilmiah,” menurut media Jepang.

Sebelumnya, rencana Jepang untuk membuang air limbah radioaktif ke laut membuat khawatir banyak orang di Negeri Sakira dan sekitarnya. China dan Korea Selatan sangat kritis terhadap usulan tersebut, sementara LSM lingkungan hidup Greenpeace menuduh pemilik pembangkit listrik tenaga nuklir. “menggunakan Samudera Pasifik sebagai tempat pembuangan sampah.”

Namun, pemerintah Jepang berdalih air tersebut telah di olah. Dan di encerkan secara ekstensif hingga kadarnya jauh di bawah batas peraturan yang di tetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours