Jadwal Bumi Menghadapi Kiamat Di Nyatakan 15.000 Ilmuwan

Estimated read time 3 min read

Jadwal Bumi Menghadapi Kiamat Di Nyatakan 15.000 Ilmuwan – Pergantian hawa di Bumi di perkirakan hendak bawa kehancuran parah untuk warga dunia. Para ilmuwan juga mewaspadai perihal ini.

Mereka berkata hawa di Bumi berganti dengan kilat serta bisa menyebabkan bencana global yang sangat besar pada akhir abad ini.

Suatu makalah baru di terbitkan dalam harian BioScience serta sudah di tandatangani bersama oleh lebih dari 15. 000 ilmuwan di 161 negeri.

Belasan ribu ilmuwan tersebut memperingatkan kalau kehidupan di Bumi lagi terancam serta bergerak kian kilat menghadapi jadwal kiamat.

” Sepanjang sebagian dekade, para ilmuwan secara tidak berubah- ubah memperingatkan masa depan yang di isyarati dengan keadaan hawa ekstrem. Sebab meningkatnya temperatur global yang di akibatkan oleh kegiatan manusia yang membebaskan gas rumah cermin beresiko ke suasana,” tulis makalah tersebut, di lansir dari Futurism, Rabu( 1/ 11/ 2023).

” Sayang, waktunya telah habis,” imbuh riset tersebut.

Baca Juga :

Massa Aksi Bela Palestina Tidak Henti Berdatangan

Dalam riset tersebut, postdoc OSU serta 11 rekan penulis yang lain memasukkan banyak poin informasi mengejutkan yang menampilkan kalau pada tahun 2023. Banyak rekor hawa di pecahkan dengan margin yang sangat besar.

Para penulis menunjuk secara spesial semacam masa kebakaran hutan Kanada yang sangat aktif tahun ini. Periset berkata kalau peristiwa ini menampilkan titik kritis mengarah rezim kebakaran baru. Yang dapat di bilang ialah salah satu kalimat akademis sangat menakutkan yang sempat di tulis.

Prof kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple, yang ialah salah satu penulis riset ini. Meningkatkan kalau tahun ini sudah bawa pola yang sangat mengkhawatirkan. Pola tersebut pasti bukan berita yang menggembirakan, karena manusia cuma berbuat sedikit buat membetulkan kondisi.

Jadwal Bumi Menghadapi Kiamat Di Nyatakan 15.000 Ilmuwan

” Kami pula cuma menciptakan sedikit kemajuan yang dapat di laporkan terpaut upaya umat manusia dalam memerangi pergantian hawa,” kata Ripple dalam pernyataannya.

Semacam banyak ilmuwan lebih dahulu. 12 penulis riset serta ribuan penandatangan riset tersebut tidak cuma menunjuk pada industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Namun pula perwakilan pemerintah yang mensubsidi mereka selaku salah satu pangkal pemicu dampak bola salju hawa ini.

Bagi makalah tersebut, antara tahun 2021 serta 2022, subsidi bahan bakar fosil bertambah 2 kali lipat dari US$531 miliyar jadi lebih dari US$1 triliun. Butuh di catat kalau jumlah tersebut cuma terjalin di Amerika Serikat, belum negeri yang lain.

” Kita wajib mengganti perspektif kita menimpa darurat hawa dari hanya isu area hidup yang terisolasi jadi ancaman yang sistemik serta eksistensial,” tulis para penulis makalah tersebut.

Periset berkata, bergeser dari bahan bakar fosil, dan memerangi mengkonsumsi kelewatan oleh orang- orang kaya merupakan perihal yang wajib di coba.

2 perihal awal itu butuh di coba buat menghindari bencana lebih lanjut saat sebelum abad ke- 21 berakhir pada 2100 mendatang ataupun 77 tahun lagi.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours