5 Fakta Kasus Google Mengubah Masa Depan Internet

Estimated read time 3 min read

5 Fakta Kasus Google Mengubah Masa Depan Internet – Google lagi bermasalah di negeri asalnya sendiri Amerika Serikat( AS). Raksasa mesin pencarian itu di tuduh melanggar Undang- Undang Antimonopoli dengan taktik yang di gunakan buat mendominasi interenet serta iklan online.

Pemerintah AS dalam waktu dekat hendak menuntaskan sesi pembuktian sidang dengan Google.

Dalam uji coba yang di awali pada 12 September serta di jadwalkan berakhir pada minggu ini, Kementerian Kehakiman AS berupaya meyakinkan kalau Google merupakan industri yang menyalahgunakan kekokohannya buat mendapatkan keuntungan sendiri.

Ada 5 poin berarti yang butuh di kenal menimpa permasalahan Google, yang di ucap terbanyak selama sejarah ini. Berikut di rangkum CNBC Indonesia, Selasa( 21/ 11/ 2023), dari Reuters.

Baca Juga :

Waspada Iklan Google Palsu, Modus Baru Peretasan Malvertising

1. Google bayar triliunan

Saksi dari raksasa telekomunikasi Verizon, produsen HP Samsung, serta Google sendiri, mengaku kalau industri membayar US$ 26 miliyar pada 2021 buat membenarkan mesin pencarinya jadi layanan default( bawaan) pada HP serta browser.

Perihal ini buat melindungi pangsa pasar Google senantiasa dominan di industri. Dalam kesaksiannya, CEO Google Sundar Pichai mengaku berarti buat membuat layanannya terpatri secara default di HP, tablet, serta laptop.

” Kami pasti saja memandang nilainya,” kata ia.

2. Google serta Microsoft di adu domba

Kevin Murphy, ahli yang bersaksi buat Google sekalian dosen di University of Chicago Booth School of Business, berkomentar kalau Apple serta pihak lain mengadu Google serta Microsoft, yang mempunyai mesin pencari Bing, buat silih bersaing dalam industri ini.

Anggaran besar yang di keluarkan Google buat mempertahankan posisi mesin pencarinya memperlihatkan seberapa ketat persaingan antara Google serta Microsoft.

5 Fakta Kasus Google Mengubah Masa Depan Internet

3. Dominasi Google cekik pengiklan

Chief Media Officer buat UM Woldwide, Joshua Lowcock, ialah saksi buat pemerintah AS. Dia memperhitungkan dominasi mesin pencari membuat raksasa tersebut ikut memahami pasar iklan digital.

Berkat dominasi tersebut, Google secara semena- mena menaikkan harga iklan online dalam 10 tahun terakhir. Wakil Presiden serta Manajer Periklanan Google, Jerry Dischler, mengakui industri mendapatkan lebih dari US$ 100 miliyar pada 2020 kemudian dari iklan di mesin pencari.

4. Google bantah monopoli

Google memperhitungkan pemerintah salah dengan berkata mereka melanggar hukum buat mempertahankan pangsa pasarnya yang sangat besar. Bagi Google, mesin pencarinya di minati masyarakat dunia sebab kualitasnya.

Karena, bila pengguna tidak puas dengan mesin pencari default, mereka senantiasa memiliki opsi buat bergeser ke mesin pencari lain.

Senior VP of Services Apple, Eddie Cue, menyanjung mesin pencari Google serta menyebut sudah melaksanakan pertemuan dengan Microsoft serta DuckDuckGo, yang memakai pencarian Bing, namun menganggapnya tidak mencukupi.

5. Status default tidak penting

Walaupun industri sudah membayar miliaran dolar AS, tetapi pengacara Google berargumen status mesin pencari default sesungguhnya tidak menjamin kesetiaan pengguna bila mereka tidak puas.

Kepala pengacara Google, John Schmidtlein berkata Microsoft sempat jadi layanan default pada sebagian HP bundle Verizon pada 2008, BlackBerry, serta Nokia pada 2011. Tetapi, pengguna Bing kebanyakan senantiasa lari ke Google.

Google mengklaim grupnya tidak melaksanakan dominasi sebab senantiasa berupaya tingkatkan mutu layanannya serta melindungi pribadi pengguna. Bila dominasi, Google tidak hendak hirau apakah penggunanya puas ataupun tidak.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours