Nekat Beli Saham Pakai Gaji Tetapi Hasilnya Tak Terduga

Estimated read time 3 min read

Nekat Beli Saham Pakai Gaji Tetapi Hasilnya Tak Terduga – VOC ataupun Vereenigde Oost- Indische Compagnie jadi industri awal di dunia yang menjual sahamnya ke publik. Seseorang pekerja rumah tangga di Belanda turut menemukan untung dari pembelian saham kongsi dagang Hindia Belanda tersebut.

VOC menawarkan sahamnya ke publik pada Agustus 1602 ataupun pas 5 bulan sehabis industri berdiri. Penawaran saham ini ialah skema sangat dini dari aktivitas yang setelah itu di ketahui selaku penawaran universal perdana ataupun initial public offering( IPO).

Tidak susah untuk industri sekelas VOC menjaring investor. Selaku industri yang menjual komoditas sangat di cari di Eropa alias bumbu, banyak orang memprediksi VOC bakal sangat berjaya serta berikan keuntungan besar. Benar saja, begitu di luncurkan warga berbondong- bondong tiba ke Bursa Dampak Amsterdam.

” Secara totalitas, terdapat 1. 143 investor yang berinvestasi buat modal dini VOC di Amsterdam,” tulis Lodewijk Petram dalam The Worlds First Stock Exchange( 2011).

Di kala itu, tiap investor berhak memutuskan berapa banyak duit yang di investasikan. Tidak terdapat batasan minimun ataupun optimal saham yang dapat di punyai. Begitu pula soal asal- usul investor. Siapapun boleh menyimpan uangnya di VOC.

Walhasil, tidak hanya pejabat, bangsawan, serta orang berduit saja yang jadi investor. Asisten Rumah Tangga( ART) bernama Neeltgen Cornelis pula melaksanakannya.

Ketertarikan Neeltgen berinvestasi di VOC berawal dari majikannya, Dirck van Os yang kebetulan Direktur VOC. Pada masa- masa IPO banyak orang keluar- masuk ke rumah van Os buat urusan investasi.

Di kala itu, perdagangan bursa dampak tidak semacam saat ini. Seluruhnya serba manual serta di catat memakai kertas. Jadi, normal apabila rumah Dirck van Os ramai para investor. Di tengah keramaian seperti itu, terpantik rasa penasaran Neeltgen.

Baca Juga :

Menabung Bisa Bikin Miskin Ungkap Lo Kheng Hong

Nekat Beli Saham Pakai Gaji Tetapi Hasilnya Tak Terduga

Dari hati sangat dalam ia sesungguhnya mau berinvestasi di VOC. Ia yakin VOC bakal berikan keuntungan besar. Tetapi, ia bimbang wajib mencari duit ke mana. Selaku pembantu, gajinya kurang dari 5 puluh sen dalam satu hari. Duit itu cuma lumayan buat penuhi kebutuhan tiap hari. Walhasil, Neeltgen maju- mundur buat berinvestasi di industri tersebut.

Neeltgen baru membulatkan tekadnya membeli saham VOC di hari terakhir penawaran perdana. Ia berpikir hendak menyesal seumur hidup apabila tidak melaksanakannya. Dengan tarikan nafas yang dalam, Neeltgen menarik tabungannya buat membeli saham kompeni.

” Ia berpikir hendak senantiasa menyesal apabila ia tidak berinvestasi saat ini. Walhasil ia menarik nafas dalam- dalam serta menghasilkan duit tabungannya,” tulis Petram.

Dari duit tabungan hasil kerja kerasnya jadi ART di sisihkan 100 gulden buat membeli saham VOC. Ia juga menyerahkan duit tersebut kepada majikannya.

Nama Neeltgen Cornelis juga tercatat selaku pemegang catatan saham VOC, walaupun sangat kecil di bandingkan yang yang lain. Di kala itu, bos- bos VOC menyimpan duit dalam jumlah besar. Terdapat yang 85.000 gulden, 65.000 sampai 45.000 gulden.

Kemudian, apakah Neeltgen untung dari pembelian saham VOC? Petram menulis, iya Neeltgen untung. Tetapi tidak besar. Neeltgen melepas kepemilikan sahamnya kurang dari setahun pada Oktober 1603. Ia menjual segala sahamnya kepada Jacques de Pourcq.

Sementara itu, bila selalu di pegang, duit 100 gulden tersebut dapat berganti jadi ribuan gulden. Ataupun paling tidak, kata Petram, pemegang saham VOC dapat menerima bumbu tiap di kala selaku wujud dividen.

Mengingat VOC dalam sebagian tahun mendatang semenjak IPO teruji jadi industri terbanyak di dunia berkat berhasil menjual serta memahami bumbu dari bumi Indonesia.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours