Sang Legenda Debt Collector di Indonesia

Estimated read time 4 min read

Sang Legenda Debt Collector di Indonesia – Siapa yang tidak sempat mendengar sebutan debt collector ataupun penagih utang? Debt collector merupakan salah satu profesi yang sangat terkenal terdengar di kuping warga Indonesia.

Terdapat banyak debt collector di Indonesia. Apalagi, terdapat sebagian yang telah jadi” legenda” dalam bisnis tagih menagih utang ini, ialah John Ki, Hercules, serta Basri Sangaji.

Lalu, gimana kisahnya hingga mereka di ucap selaku legenda?

John Kei datang di Jakarta pada 1992. Jakarta ibarat jadi tempat pelarian John Kei yang terancam di penjara oleh polisi Maluku serta Surabaya. Sebaliknya Basri Sangaji berangkat ke Jakarta murni buat mengadu nasib. Lain lagi dengan Hercules yang datang di ibukota sebab di bawa oleh tentara sebab ia sempat jadi Tenaga Dorongan Pembedahan( TBO) Kopassus di Timor Timur.

Mereka bertiga memiliki kesamaan, ialah tidak mempunyai kemampuan apa juga buat bertahan hidup di Jakarta, tidak hanya keberanian. Hingga, mereka kesimpulannya memilah jadi gelandangan serta bandit.

Hercules, misalnya, ia di ketahui pada masa orde baru selaku bandit ternama. Ke mana- mana senantiasa bawa golok ataupun senjata tajam. Bagi Ian Douglas Wilson dalam Politik Jatah Bandit( 2018), awal mulanya jasa mereka di gunakan oleh para kelompok warga buat melindungi” kedisiplinan” sesuatu daerah.

Pada awal mulanya, mereka cuma seseorang diri, namun lama- lama membentuk kelompok tertentu. Kelompok tersebut berisi orang- orang dari kampung tamannya tiap- tiap yang berangkat merantau ke Jakarta.

Baca Juga :

Ngutang Demi Uang Kuliah Anak, Ini Solusi Masa Depan

Orang- orang yang berasal dari Ambon umumnya bergabung di dasar kelompok John Kei serta Basri Sangaji. Kei sendiri berasal dari Pulau Kei serta Basri dari Pulau Haruku. Kemudian, bila dari Timor, mereka di dasar Hercules.

Untuk para pendatang, ketiganya wujud kharismatik yang dapat di andalkan. Hingga, tidak tidak sering para pendatang itu menjajaki jejak seragam, ialah jadi bandit. Kelompok yang di pandu mereka sering ribut di Jakarta pada masa 1990- an serta menimbulkan banyak orang terbunuh.

Masih mengutip Ian Douglas Wilson, mereka bekerja seperti mafia yang sangat identik dengan dunia hitam. Lama- lama bisnis mereka bergeser dari bandit, jadi penagihan utang serta makelar tanah semenjak 1990- an.

Sang Legenda Debt Collector di Indonesia

Mengutip Vice, tumbuhnya zona keuangan serta perbankan swasta membuat anggota kelompok pimpinan John Kei serta yang lain jadi debt collector ataupun penagih utang.

Perihal ini makin gempar kala terjalin krisis ekonomi yang membuat banyak bank pailit serta meninggalkan kredit macet. Kredit macet seperti itu yang setelah itu hendak di kejar oleh para debt collector ke nasabah.

Tidak hanya itu, jasa mereka pula di gunakan buat melindungi tanah di Jakarta. Dikala itu, lahan di Jakarta masih kacau balau. Banyak kepemilikan ganda atas lahan di Jakarta. Dampaknya banyak penduduk yang menggunakan jasa dari orang Timur buat melindungi lahannya.

Baca Juga :

Hutang Negara Maju Ke China Melesat Hingga 17.248 Triliun

Maraknya pemakaian kelompok mereka oleh perusahaan- perusahaan besar membuat nama ketiganya makin jaya serta kesohor. Semenjak di kala seperti itu mereka setelah itu di ketahui selaku Raja debt collector RI.

Apalagi, besarnya nama ketiganya dapat menghasilkan gurita bisnis. Memanglah, bisnis penagihan utang tidak selamanya resmi, namun berkat ajaran ketiga raja tersebut, banyak anak buahnya yang mendirikan bisnis seragam.

Tidak tidak sering pula ketiganya bersaing buat memperebutkan daerah kekuasaan.

Geng Hercules sempat ikut serta perkelahian serta bentrokan dengan pemerintah tercantum kelompok dari Geng Basri Sangaji Pada 2002. Apalagi Hercules sempat jadi terdakwa pembunuhan Basri. Begitu pula John Kei yang pula sempat di dakwa pembunuhan.

Walaupun para bosnya telah tiada serta di penjara, perselisihan antara kelompok mereka dengan etnis lain berakar kokoh. Begitu pula dengan profesi debt collector yang kian identik dengan kelompok dari Indonesia Timur. Kebesaran nama mereka di bisnis penagihan utang tidak tergantikan sampai saat ini.

Di kala ini, John Kei lagi terletak di balik jeruji besi buat berulang kalinya dalam permasalahan penyerangan terhadap saudaranya di Tangerang. Sedangkan, Hercules di kabarkan taubat serta menempuh hidup selaku pengusaha biasa.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours