Senjata Rahasia Baru Toyota, Kendaraan ICE Selain Bensin

Estimated read time 2 min read

Senjata Rahasia Baru Toyota, Kendaraan ICE Selain Bensin – Pabrikan mobil Jepang Toyota diam- diam tengah mempersiapkan kendaraan berbasis tenaga pengganti bensin tidak hanya kendaraan elektrifikasi.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia( TMMIN) Bob Azam menyebut kalau Indonesia mempunyai kemampuan lain dalam pengembangan tenaga hijau, ialah hidrogen.

” Dengan bermacam strategi hidrogen nasional yang di coba seluruh pihak. Tampaknya Indonesia mempunyai kesempatan besar dalam pengembangan hidrogen hijau supaya tidak tertinggal dengan kompetisi global. ” ucap Bob Azam dalam seminar nasional UGM yang di tayangkan online, Rabu( 8/ 11/ 23).

Baca Juga :

Mobil Wuling Laris Manis Hanya Dengan 120 Jutaan

Toyota juga tengah mempersiapkan kendaraan Internal Combustion Engine( ICE) tidak hanya bensin. Melainkan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen( Hidrogen Internal Combustion Engine/ HICEV). Triknya dengan mempersiapkan Toyota Mirai yang mulai di buat secara massal pada 10 tahun kemudian tepatnya di tahun 2014. Toyota Mirai ialah kendaraan berbasis Fuell Cell Electric Vehicle( FCEV) yang tidak lagi mengandalkan Bahan Bakar Minyak( BBM).

Toyota Mirai yang di desain selaku mobil berteknologi motor listrik serta berbahan bakar hidrogen. Sampai di kala ini telah muncul dengan generasi ke- 2 yang di luncurkan pada tahun 2019 silam. Tidak hanya teknologi FCEV, Toyota pula tengah meningkatkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen( Hidrogen Internal Combustion Engine/ HICEV) yang menandai langkah baru dalam teknologi Toyota buat menggapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050.

Senjata Rahasia Baru Toyota, Kendaraan ICE Selain Bensin

Pemanfaatan hidrogen ini pula sejalan dengan misi dekarbonisasi zona manufaktur yang di targetkan. Departemen Perindustrian RI pada tahun 2050 ataupun 10 tahun lebih dini dari sasaran yang di canangkan.

Di sisi lain, Departemen ESDM( Tenaga Sumber Energi serta Mineral) sudah melaksanakan program Renewable Energy Based in Industrial Development( REBID) dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, panas bumi, biomassa, serta hydrogen.

” Dalam pengejaran Net Zero Emission di Indonesia, multi- parties telah bergerak buat membuat 3 ekosistem ialah Biofuel, Baterai, Hidrogen. Buat Hidrogen telah terdapat Pertamina, PLN, Pabrik Pupuk, serta Samator. Dengan bermacam strategi hidrogen nasional yang di coba seluruh pihak, tampaknya Indonesia mempunyai kesempatan besar dalam pengembangan hidrogen hijau supaya tidak tertinggal dengan kompetisi global,” kata Bob Azam.


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours