BPJS Ketenagakerjaan Optimis Lindungi 70 Juta Pekerja di 2026

Estimated read time 4 min read

BPJS Ketenagakerjaan Optimis Lindungi 70 Juta Pekerja di 2026 – Satu Dekade penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia sudah hadapi kemajuan pesat. Perihal ini nampak dari paparan kinerja BPJS Ketenagakerjaan. Serta BPJS Kesehatan dalam aktivitas Kaleidoskop Sistem Jaminan Sosial Nasional. ” Refleksi 1 Dekade Penyelenggaraan Jaminan Sosial di Indonesia” yang di selenggarakan oleh DJSN di Kemenko PMK pada Kamis( 11/ 01).

Direktur Perencanaan Strategis serta Teknologi Data BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro. Dalam paparannya berkata, kinerja BPJS Ketenagakerjaan sampai penutup tahun 2023 terletak di jalan yang pas. Ataupun cocok dengan peta jalur yang di susun sampai tahun 2026.

” Selaku Tubuh Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Kami optimis bila memandang ekspedisi jaminan sosial ketenagakerjaan yang sudah merambah 1 dekade ini. Kalau jaminan sosial ketenagakerjaan ini ialah kebutuhan bawah yang wajib di punyai oleh segala pekerja Indonesia. Sasaran kami di tahun 2026 merupakan melindungi sebanyak 70 juta pekerja Indonesia apapun profesinya,” ucap Pramudya.

Lebih lanjut kata Pramudya, tantangan yang di alami grupnya di kala ini berbeda dengan 10 tahun yang kemudian. Dulu sasaran utama buat memperoleh proteksi merupakan pekerja dari segmen pekerja penerima upah( PU) ataupun pekerja resmi. Tetapi di kala ini fokus itu berganti kepada pekerja bukan penerima upah( BPU) ataupun pekerja informal.

Tercatat rata- rata akumulasi tenaga kerja aktif yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan semenjak tahun 2014 sampai 31 Desember 2023 merupakan sebesar 2, 75 juta pekerja. Sedangkan akumulasi paling tinggi dalam satu tahun tercatat sebanyak 5, 70 juta tenaga kerja aktif.

Baca Juga :

Cairkan Pensiun Berkala Tak Perlu Ke Kantor Cabang

” Tidak hanya akumulasi kepesertaan yang terus bertambah, dari sisi pencapaian penerimaan iuran pula bertambah. Tahun 2023 penerimaan iuran sebesar 8, 63 triliun, ini melebihi rata- rata peningkatan dalam 10 tahun terakhir ialah 7, 58 triliun. Sebaliknya dari total pembayaran khasiat/ jaminan, kami sudah menunaikan kewajiban kami kepada partisipan semenjak tahun 2014- 2023 sebesar 311, 15 triliun,” jelas Pramudya.

Lebih jauh dirinya menerangkan, di kala ini digitalisasi jadi salah satu kunci BPJS Ketenagakerjaan dalam memesatkan proteksi. Kepada segala pekerja ataupun membagikan layanan yang bisa di akses kapanpun. Serta di manapun oleh segala pekerja Indonesia.

Kinerja terbaik yang di perlihatkan BPJS Ketenagakerjaan dalam ekspedisi 1 dekade. Jaminan sosial sanggup memperoleh banyak penghargaan baik dari dalam negara ataupun internasional.

BPJS Ketenagakerjaan sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dengan memboyong 5 penghargaan sekalian di ajang World Social Security Forum( WSSF).

Deretan penghargaan yang di berikan terdiri dari The ISSA Guidelines on Service Quality. The ISSA Guidelines on Communication by Social Security Administrations, The ISSA Guidelines on Good Governance. The ISSA Guidelines on Information and Communication Technology( ICT) dan The ISSA Guidelines on Return to Work and Reintegration.

Tidak hanya itu, laporan terintegrasi( integrated report) yang di susun BPJS Ketenagakerjaan pula menemukan predikat gold rank dalam kompetisi Asia Sustainability Reporting Rating( ASRRAT) 2022 dan predikat bronze pada Australasian Reporting Awards( ARA).

Baca Juga :

Bukti BPJS Ketenagakerjaan Komitmen Lindungi Peserta

Dalam bidang pengelolaan dana di ajang Asian Local Currency Bond Award, BPJS Ketenagakerjaan terpilih selaku salah satunya Highly Commended” Top Investment House” buat jenis” Sovereign Wealth/ Pension Funds” di Indonesia.

” Tujuan kami merupakan umum coverage, lewat kampanye komunikasi kami” Kerja Keras Leluasa Takut”, kami menargetkan segala pekerja spesialnya BPU buat lekas hadapi kenaikan uraian/ awareness mereka, sehingga pekerja mengerti hendak berartinya program serta khasiat BPJS Ketenagakerjaan. Tidak hanya itu digitalisasi pula memainkan kedudukan berarti. Digitalisasi membuat kami dapat melaksanakan efisiensi secara internal buat setelah itu fokus kepada percepatan proteksi pekerja serta pemberian layanan yang maksimal,” tambahnya.

Dalam aktivitas itu, muncul pula Pimpinan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri beserta Anggota Dewan Pengawas, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti serta Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. Dan sebagai tuan rumah muncul langsung Pimpinan Dewan Jaminan Sosial Nasional( DJSN) Agus Suprapto bersama dengan segala Anggota DJSN.

Senada dengan Pramudya, Pimpinan DJSN Agus Suprapto pula berkata kalau penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia sudah hadapi kemajuan yang sangat pesat sepanjang 1 dekade terakhir. Perihal itu di isyarati dengan meningkatnya cakupan kepesertaan, mutu layanan, serta khasiat yang di berikan 2 BPJS, ialah BPJS Ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan.

” Kita berharap jaminan sosial terus berlangsung di Indonesia serta membagikan khasiat untuk Indonesia buat mendesak generasi emas ke depan, mudah- mudahan tantangan- tantangan yang hendak terjalin bisa di atasi lewat kerja sama serta komitmen dari segala pemangku kepentingan,” tutup Agus.

 


You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours